Menu

Mode Gelap
PMI Aceh Kirim 60 Relawan ke Aceh Utara dan Tamiang Kapolda Aceh Terobos Jalanan Berlumpur untuk Tiba di Tamiang, Pastikan Penanganan Banjir Berjalan Cepat dan Terkoordinasi Polisi Awasi SPBU untuk Antisipasi Antrean Panjang dan Penimbunan BBM Pasca Bencana Tanpa Data Konkret, Klaim Stok LPG Aman di Aceh Diduga Hanya untuk Menenangkan Lebih dari 50 Persen Gampong di Aceh Terdampak Banjir dan Longsor Ketua Komisi III DPR RI Tegaskan Polri tetap Berada Langsung di Bawah Presiden

News

Menkomdigi: PWI Harus Jadi Rumah Nyaman Bagi Wartawan

badge-check


					Menkomdigi Meutya Hafid didampingi Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria, Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Kemkomdigi Fifi Aleyda Yahya, Wakil Ketua Dewan Pers Totok Suryanto, Karobinopsnal Baharkam Polri Brigjen Pol Erwin Kurniawan, Wakapolda Jateng Kombes Pol Latif Usman, Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani dalam pengukuhan pengurus PWI Pusat periode 2025–2030 di Gedung Monumen Pers Indonesia, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Sabtu (4/10/2025). (foto: dok.PWI Pusat) Perbesar

Menkomdigi Meutya Hafid didampingi Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria, Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Kemkomdigi Fifi Aleyda Yahya, Wakil Ketua Dewan Pers Totok Suryanto, Karobinopsnal Baharkam Polri Brigjen Pol Erwin Kurniawan, Wakapolda Jateng Kombes Pol Latif Usman, Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani dalam pengukuhan pengurus PWI Pusat periode 2025–2030 di Gedung Monumen Pers Indonesia, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Sabtu (4/10/2025). (foto: dok.PWI Pusat)

JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa pers memiliki peran vital dalam menjaga persatuan bangsa di tengah derasnya arus disinformasi, ujaran kebencian, dan tantangan era kecerdasan artifisial (AI).

Hal itu disampaikan Meutya saat menghadiri Pengukuhan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Masa Bakti 2025–2030 di Monumen Pers Nasional, Surakarta, Sabtu (4/10/2025).

“Tantangan digitalisasi dan kecerdasan artifisial menyulitkan masyarakat melihat mana berita yang betul dan mana berita yang hoaks. Pemerintah mengajak masyarakat untuk kembali bersandar pada karya-karya yang patuh pada etika jurnalistik,” ujarnya.

Advertisements
Ad 19

Meutya menekankan bahwa keberlangsungan industri media harus terus dijaga, bukan hanya sebagai penyedia informasi, tetapi juga sebagai penopang demokrasi dan perekat kebangsaan. Dalam konteks itu, PWI diharapkan hadir sebagai wadah yang mampu memperkuat profesionalisme dan integritas wartawan.

“PWI harus menjadi rumah yang nyaman dan produktif bagi para anggotanya, agar lahir karya jurnalistik yang kredibel, independen, dan penuh integritas,” kata Meutya.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

PMI Aceh Kirim 60 Relawan ke Aceh Utara dan Tamiang

4 Desember 2025 - 04:00 WIB

Kapolda Aceh Terobos Jalanan Berlumpur untuk Tiba di Tamiang, Pastikan Penanganan Banjir Berjalan Cepat dan Terkoordinasi

4 Desember 2025 - 03:24 WIB

Polisi Awasi SPBU untuk Antisipasi Antrean Panjang dan Penimbunan BBM Pasca Bencana

4 Desember 2025 - 03:22 WIB

Tanpa Data Konkret, Klaim Stok LPG Aman di Aceh Diduga Hanya untuk Menenangkan

3 Desember 2025 - 13:20 WIB

Lebih dari 50 Persen Gampong di Aceh Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025 - 12:51 WIB

Trending di News