BANDA ACEH — Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) melakukan peninjauan pelaksanaan akreditasi di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Jumat (28/11/2025). Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Rektor dan melibatkan pimpinan fakultas, ketua, serta sekretaris program studi.
Peninjauan ini sejalan dengan peluncuran instrumen Monev terbaru untuk Akreditasi Program Studi Kependidikan (APSK). Instrumen tersebut disusun guna memastikan proses akreditasi berjalan sesuai standar, mulai dari penyusunan dokumen hingga asesmen lapangan.
Sebagai lembaga penjaminan mutu eksternal, LAMDIK menilai monev sebagai bagian penting dalam membaca kembali praktik akreditasi di perguruan tinggi. Melalui instrumen baru ini, lembaga tersebut berupaya menangkap umpan balik langsung dari program studi, unit pengelola, dan asesor terkait efektivitas pelaksanaan, kendala teknis, serta praktik baik yang dapat direplikasi.
Tim LAMDIK yang hadir dipimpin oleh Prof Dr Solehudin MPd MA, didampingi Prof Dr Aceng Hasani MPd, Prof Dr Ir Ivan Hanafi MPd, Surya Setiawan, dan Nia Septiani.
UIN Ar-Raniry Banda Aceh hingga 2025 terdapat 16 program studi yang telah menjalani proses akreditasi. Dari jumlah tersebut, satu prodi dinilai secara daring, sementara 15 prodi lainnya menjalani asesmen luring.
Sejumlah pengajuan akreditasi lain masih menunggu penilaian dari LAM Kependidikan. Sebanyak 12 prodi mengalami peningkatan peringkat, sementara empat prodi mempertahankan peringkat sebelumnya.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman MAg menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan monev tersebut. Ia menilai kegiatan itu penting untuk memastikan standar mutu pendidikan terus meningkat.
“Kami menyambut baik kehadiran tim LAMDIK. Monitoring dan evaluasi seperti ini sangat penting untuk menjaga kualitas, sekaligus memastikan seluruh program studi tetap berada pada jalur peningkatan mutu yang berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menegaskan universitas akan menindaklanjuti seluruh rekomendasi LAMDIK. “UIN Ar-Raniry berkomitmen memperkuat tata kelola akademik, meningkatkan layanan, dan memastikan setiap prodi memenuhi standar akreditasi nasional maupun internasional,” katanya.
Sementara Dekan FTK Prof Safrul Muluk melaporkan bahwa hingga 2025 terdapat 14 program studi di FTK UIN Ar-Raniry banda Aceh yang telah menjalani proses akreditasi.
“Dari 14 prodi yang telah dinilai, 13 berhasil meraih peringkat Unggul dan satu prodi berperingkat Baik Sekali,” ujarnya. [ ]






