BANDA ACEH — Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry menerima bantuan dana tanggap darurat senilai Rp100 juta dari Bank Syariah Indonesia (BSI).
Penyerahan bantuan bencana Hidrometeorologi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. tersebut diserahkan langsung oleh CEO BSI, Anggoro Eko Cahyo, kepada Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Mujiburrahman MAg di Posko Ar-Raniry Peduli, Minggu (30/11/2025).
Anggoro tiba di Banda Aceh melalui Bandara Sultan Iskandar Muda dan langsung menuju lokasi posko yang berada di depan Auditorium Prof Ali Hasjmy. Posko tersebut menjadi pusat penyaluran bantuan untuk mahasiswa yang terdampak bencana di wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman, menyambut baik bantuan tersebut. Ia menyebut kontribusi BSI sebagai dukungan strategis untuk meringankan beban mahasiswa yang sedang menghadapi kesulitan.
“Kami berterima kasih atas respons cepat BSI. Bantuan ini sangat berarti bagi mahasiswa kami dan menunjukkan sinergi nyata antara institusi pendidikan dan perbankan,” kata Mujiburrahman.
Senada dengan itu, Ketua Islamic Trust Fund (ITF) UIN Ar-Raniry, Prof Muhammad Yasir Yusuf, memastikan dana Rp100 juta tersebut akan disalurkan secara tepat sasaran melalui mekanisme bantuan sosial kampus.
“Dana tanggap darurat ini segera kami distribusikan untuk membantu mahasiswa melanjutkan studi tanpa terkendala masalah finansial akibat bencana,” ujarnya.
Yasir menambahkan bahwa program bantuan ini sejalan dengan upaya UIN Ar-Raniry dalam menjamin keberlanjutan pendidikan bagi mahasiswa dari keluarga terdampak bencana.
Dalam sambutannya, Anggoro menegaskan komitmen BSI untuk memastikan bantuan tersalurkan dan layanan perbankan tetap berjalan optimal di tengah situasi darurat sebagai bukti nyata kepeduliaan kemanusiaan dan sosial.
“Bantuan ini kami serahkan sebagai bentuk kepedulian BSI untuk mendukung mahasiswa UIN Ar-Raniry yang terdampak bencana. Kami juga memastikan layanan transaksi, termasuk perbaikan ATM yang rusak, tetap berjalan agar kebutuhan finansial mahasiswa dan orang tua tidak terhambat,” ujar Anggoro. [ ]






