Menu

Mode Gelap
Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur Ikut Retreat Di Kampus IPDN Prabowo Puji Mualem di SPIEF Rusia: Eks Panglima GAM, Kini Bisa Bersatu Tim Pra PORA Aceh Besar Lakukan Laga Ujicoba dengan Banda Aceh Rektor UIN Ar-Raniry Serukan Solidaritas untuk Iran, Kecam Agresi Israel UIN Ar-Raniry Dukung Program PRIMA, Siapkan Lulusan Siap Kerja dan Bersertifikasi PPIH Arab Saudi Aktifkan Pos Sektor Masjid Nabawi di Lima Titik Strategis

News

LPS Jaga Stabilitas Perbankan

badge-check


					Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa saat menjadi pembicara di Forum Simposium Nasional Sumitronomics yang diselenggarakan oleh Alumni FEB UI bersama Katadata di Jakarta, Selasa (3/6/2025). Foto: Dok. LPS Perbesar

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa saat menjadi pembicara di Forum Simposium Nasional Sumitronomics yang diselenggarakan oleh Alumni FEB UI bersama Katadata di Jakarta, Selasa (3/6/2025). Foto: Dok. LPS

JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa, LPS sesuai mandat yang diamanatkan kepadanya akan terus menjaga stabilitas perbankan yang tujuannya untuk mendukung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

Upaya yang dilakukan LPS dalam menjaga stabilitas perbankan adalah tingkat kompetisi yang seimbang agar perbankan menjalankan perannya dengan baik dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat, utamanya ke UKM atau usaha rakyat.

Salah satu langkah LPS untuk mengimplementasikan hal tersebut, LPS berencana melakukan penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), di industri Bank Perekonomian Rakyat (BPR) melalui pembuatan platform pembelajaran digital menggunakan Learning Management System (LMS), yang memuat materi mengenai tata kelola, regulasi perbankan, manajemen risiko dan lainnya.

“Tantangan BPR yang menjadi perhatian LPS adalah adanya persaingan yang ketat di era digital serta tata kelola yang belum memadai. Indikasi tindak pidana perbankan juga cenderung berdampak pada kegagalan BPR, hal ini diantaranya disumbang oleh belum memadainya infrastruktur teknologi dan informasi pada BPR,” ujarnya saat menjadi pembicara di Forum Simposium Nasional Sumitronomics yang diselenggarakan oleh Alumni FEB UI bersama Katadata di Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Sumitronomics Untuk Indonesia

Dalam kesempatan itu, Purbaya juga mengungkapkan mengenai legacy dari begawan ekonomi Indonesia, Profesor Sumitro Djojohadikusumo dengan konsepnya yang dikenal dengan Soemitronomics. Menurutnya, Sumitronomics masih sangat relevan untuk diimplementasikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan yang berkesinambungan.

“Pemikiran beliau jauh melampaui zamannya dan masih sangat relevan untuk diterapkan pada saat ini, selama 20 tahun terakhir Indonesia melakukan pembangunan dengan pendekatan kebijakan yang tidak terlalu berbeda dengan Sumitronomics,” jelasnya.

Lebih jauh, Purbaya juga mengungkapkan bahwa pengetahuan dan keilmuan Prof Sumitro amat dalam, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial dan politik, serta pemerataan perekonomian.

“Salah satu pemikirannya yang juga sangat relevan untuk diterapkan adalah keseimbangan pembangunan antara mesin fiskal dan swasta, kalau itu dijalankan pertumbuhan ekonomi 6 – 7 persen bisa dicapai,” jelasnya.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Rektor UIN Ar-Raniry Serukan Solidaritas untuk Iran, Kecam Agresi Israel

21 Juni 2025 - 16:43 WIB

UIN Ar-Raniry Dukung Program PRIMA, Siapkan Lulusan Siap Kerja dan Bersertifikasi

20 Juni 2025 - 23:09 WIB

PPIH Arab Saudi Aktifkan Pos Sektor Masjid Nabawi di Lima Titik Strategis

20 Juni 2025 - 18:17 WIB

Satu Jemaah Haji Asal Aceh Tamiang Wafat di Makkah

20 Juni 2025 - 12:06 WIB

SAPA Desak Kemenag dan Dinas Pendidikan Aceh Bubarkan Komite

19 Juni 2025 - 15:49 WIB

Trending di News