Menu

Mode Gelap
Kapolresta dan Dandim 0101/KBA Pimpin Patroli Skala Besar di Banda Aceh Ternyata Kepengurusan PDIP Belum Disahkan Pemerintah Naik Rakit, Gubernur Mualem Tinjau Akses Kuala Baru di Aceh Singkil Comeback Apik Marc Klok Ke Timnas Indonesia Usai Absen 1,5 Tahun Gubernur Mualem Ajak Kagama Bersinergi Membangun Aceh Heboh Main Domino Bareng Tersangka, Menteri Kehutanan Angkat Bicara

News

Prof Syamsul Rijal: Ma’had Aly Pilar Reproduksi Intelektual dan Penjaga Peradaban Islam

badge-check


					Prof Syamsul Rijal: Ma’had Aly Pilar Reproduksi Intelektual dan Penjaga Peradaban Islam Perbesar

PIDIE — Ketua Program Studi S3 Studi Islam Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Syamsul Rijal MAg, menegaskan Ma’had Aly atau pesantren tinggi memiliki peran strategis sebagai pilar reproduksi intelektual sekaligus penjaga peradaban Islam.

“Fungsi utama Ma’had adalah mencetak ulama dan cendekiawan yang berilmu sekaligus berakhlak mulia. Dari sinilah peradaban Islam terus dijaga dan direproduksi,” kata Syamsul dalam kuliah umum di Ma’had Aly Darul Munawwarah, Aceh, Rabu (3/9).

Menurutnya, Ma’had bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga pusat kebudayaan dan sosial umat. Berbeda dengan sekolah modern, Ma’had menekankan penguasaan kitab klasik, sanad ilmu, serta pembinaan akhlak dan spiritualitas santri.

“Sanad ilmu menjadi jantung Ma’had. Keaslian pengetahuan Islam terjaga karena murid terhubung dengan guru-guru terdahulu hingga Rasulullah SAW,” ujarnya.

Ia menambahkan, Ma’had berperan sebagai “perpustakaan hidup” yang melestarikan manuskrip klasik, melahirkan karya baru, serta menyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan kedalaman spiritual.

“Peradaban yang hanya mengejar materialisme akan rapuh. Ma’had hadir untuk menanamkan nilai moral, etika, dan kemanusiaan,” katanya.

Meski demikian, Syamsul mengingatkan pentingnya pembaruan kurikulum, integrasi teknologi, dan dukungan pembiayaan agar Ma’had tetap relevan.

“Ma’had menghadapi tantangan besar di era digital. Kurikulum dan metode pengajaran harus menyesuaikan kebutuhan kontemporer tanpa kehilangan akar tradisinya. Kolaborasi dengan lembaga pendidikan formal juga menjadi langkah penting,” tutur Syamsul.

Di akhir pemaparannya, alumni Dayah Mudi Mesra Samalanga ini menegaskan bahwa Ma’had harus mampu menjembatani masa lalu dan masa depan.
“Ma’had tetap berakar pada tradisi, tetapi juga harus hadir menjawab kebutuhan umat hari ini,” ucapnya. [ ]

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Kapolresta dan Dandim 0101/KBA Pimpin Patroli Skala Besar di Banda Aceh

7 September 2025 - 14:22 WIB

Menyambut Maulid, Gampong Cot Lamkuweuh Gelar Festival Anak Saleh

6 September 2025 - 11:47 WIB

Kemenag Aceh Besar Gelar Manasik Sepanjang Tahun Bagi Calon Jamaah Haji

6 September 2025 - 11:39 WIB

Di Depan Umum, Empat Terhukum Kasus Jinayat Dicambuk di Halaman Masjid Jantho

4 September 2025 - 22:07 WIB

Polda Aceh Ajak Wartawan Kolaborasi Sukseskan Program Ketahanan Pangan Nasional

4 September 2025 - 21:47 WIB

Trending di News