JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat, Dr. H. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.P.A, M.A., menegaskan sikap partainya terkait dinamika sosial dan politik yang terjadi belakangan ini. Demokrat, kata AHY, mendukung penuh langkah Presiden Prabowo Subianto dalam mencari solusi terbaik agar situasi kembali kondusif dan rakyat dapat beraktivitas normal.
AHY menyampaikan, fokus utama saat ini adalah mencegah terjadinya korban jiwa, kerusakan fasilitas publik, serta menjaga persatuan bangsa. “Kami turut menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan dan sejumlah saudara kita di berbagai daerah. Tragedi ini tidak boleh terulang kembali,” ujarnya.
Menurutnya, demokrasi dan kebebasan harus tetap mendapat tempat yang baik dalam koridor konstitusi, undang-undang, serta aturan yang berlaku. Karena itu, Partai Demokrat mendorong adanya investigasi transparan dan akuntabel terhadap berbagai insiden, termasuk evaluasi kinerja aparat di lapangan.
“Keadilan harus tegak di negeri kita. Hukum berlaku untuk semua, dan proses investigasi harus bisa menjawab pertanyaan publik secara terbuka,” tegas AHY.
Ia juga mengingatkan seluruh kader Demokrat, khususnya para wakil rakyat, agar menjaga sikap dan ucapan. “Jangan sampai melukai perasaan masyarakat. Hal yang mungkin kita anggap biasa, bisa sangat sensitif bagi rakyat. Dengarkan aspirasi mereka dengan sabar, karena suara rakyat adalah suara Tuhan,” jelasnya.
Terkait polemik tunjangan anggota dewan yang dianggap kurang tepat di tengah situasi saat ini, AHY menyatakan sikap tegas Demokrat menolak. Ia menekankan agar isu ini tidak menjadi polemik berkepanjangan. Selain itu, Demokrat juga menyatakan dukungan terhadap pembahasan RUU Perampasan Aset sebagai bagian dari aspirasi masyarakat.
Lebih lanjut, AHY menyerukan agar semua pihak menghentikan tindakan anarkis seperti perusakan dan pembakaran fasilitas umum. “Kalau terjadi kerusakan demi kerusakan, itu justru menyulitkan kita semua. Mari kita jaga kondusivitas,” pesannya.
AHY menegaskan, Demokrat berkomitmen menjadi bagian dari solusi, bukan masalah. Menurutnya, situasi saat ini memerlukan solusi komprehensif mencakup aspek politik, hukum, ekonomi, keamanan, dan sosial.
“Kita ingin segera menetralkan situasi dengan membuka ruang dialog yang melibatkan semua elemen bangsa. Pada akhirnya, kepentingan rakyat harus ditempatkan di atas segalanya,” pungkasnya.