JAKARTA – Bagi pemain Indonesia, bertanding di malam hari saat bulan Ramadan tidak akan mengganggu performa dalam setiap pertandingan.
Hal itu pun diakui oleh penyerang Persija Jakarta, Yandi Sofyan Munawar seraya menambahkan bahwa bertanding malam saat bulan Ramadan tidak akan mengganggu fisik pemain.
Menurut pemain kelahiran Garut itu, bertanding di malam hari di bulan Ramadan sudah menjadi hal yang biasa. Meski begitu, dia mengakui bahwa setiap pemain harus memperhatikan asupan makanan dan minuman sepanjang menjalankan ibadah puasa khususnya saat berbuka dan sahur.
“Kalau menurut saya tidak akan jadi kendala meski main malam. Karena, memang jarak dari buka puasa ke kick-off itu masih panjang. Jadi, kita masih bisa untuk persiapan. Kalau melihat di luar negeri pun banyak pemain muslim yang tetap melaksanakan puasa saat pertandingan. Jadi, tidak ada masalah,” kata Yandi Sofyan.
“Yang paling penting menurut saya, harus tetap menjaga tubuh agar tidak dehidrasi ya. Jadi, setiap pemain harus tetap memperhatikan nutrisi saat sahur dan buka. Sangat penting sekali karena memang kita perlu tenaga yang kuat agar performa kita juga konsisten,” tambahnya.
Jadi, untuk laga Persija di bulan Ramadan, pemain yang pernah memperkuat Persikabo 1973 itu menyebut ia dan teman-temannya tetap akan tampil dalam kondisi prima.
Apalagi, di bulan Ramadan ini Persija hanya melakoni dua laga yang semuanya pertandingan kandang yakni menjamu PSIS Semarang pada 4 Maret dan lima hari berselang menjamu Arema FC.
Dua laga home itu kata Yandi Sofyan harus benar-benar dimanfaatkan untuk meraih poin penuh agar bisa mengikis selisih poin dengan Persebaya (44 poin), Dewa United (46 poin) dan Persib Bandung (51 poin).
Persija sendiri saat ini berada di peringkat ke empat dengan torehan 40 poin dari 24 laga yang telah dilakoninya.
“Ya tentu saja, saya dan teman-teman bertekad untuk meraih poin penuh di dua laga home kami. Karena tentu saja, kami sangat membutuhkan poin agar bisa masuk ke papan atas lagi,” Yandi Sofyan mengakhiri pembicaraan.